Perumusan Visi SMK N Jateng Di Purbalingga

Kegiatan Pendampingan Individu oleh Pengajar Praktik dalam perumusan Visi Sekolah.

Kegiatan Elaborasi

Elaborasi pemahaman adalah proses memperdalam pemahaman terhadap materi yang telah diberikan.

Ruang Kolaborasi

Aktivitas yang dapat dilakukan oleh Calon Guru Penggerak (CGP), seperti masuk ke Ruang Virtual untuk diskusi, masuk ke Ruang Virtual untuk presentasi, dan mengumpulkan tugas.

Profil Blogger

Saya adalah seorang guru Kejuruan Teknik Pemesinan CNC dan CAM SMK N Jateng Di Purbalingga.

Aksi Nyata

Aksi Nyata adalah kegiatan konkret yang dilakukan oleh seorang Guru Penggerak dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

Sunday, September 15, 2024

JURNAL REFLEKSI DWIMINGGUAN 6 MODUL 2.2 PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL

 

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan - 6


  • Batas waktu 14 Sep jam 23:59
  •  
  • Format isian teks or unggah dokumen
  •  
  • Pengerjaan 1
  •                              
  • Batas jumlah pengerjaan 2

    Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,

    Silakan tuangkan hasil refleksi dwi-mingguan yang dilakukan pada kegiatan ini.


    Hasil Jurnal Refleksi dwimingguan 6 Modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional bisa di liaht di link : JURNAL REFLEKSI

    Tuesday, September 10, 2024

    PENDAMPINGAN INDIVIDU 3

     PENDAMPINGAN INDIVIDU 3





    Pelaksanaan pendampingan individu 3 ini dilaksanakan pada hari Senin, 9 September 2024 pukul 09.30 s/d 12.30 WIB. Kegiatan yang dilakukan antara lain sebagai berikut :
    1. Membahas umpan balik 360 derajat Kepala sekolah, 5 orang rekan guru sejawat, 5 siswa dan umpan balik diri sendiri.
    2. Membahas Visi guru penggerak
    3. Penerapan Budaya positif di lingkungan sekolah
    4. Pembelajaran Sosial dan Emosional 

    RUANG KOLABORASI SESI 2 - MODUL 2.2

     

    Ruang Kolaborasi Sesi 2 - Modul 2.2



    “Ada kekuatan luar biasa ketika sekelompok orang dengan minat yang sama berkumpul untuk bekerja menuju tujuan yang sama.” 
    (Idowu Koyenikan)

    Durasi: 3 JP
    Moda: Presentasi
    Tujuan Pembelajaran Khusus:  Menguraikan bentuk penerapan pembelajaran 5 kompetensi sosial-emosional sesuai dengan  jenjang  pendidikan masing -masing.

    Selamat datang kembali! 

    Anda telah memasuki kegiatan Ruang Kolaborasi sesi ke-2!

    Anda bersama rekan kelompok telah melakukan analisis dan menyusun 5 ide implementasi pembelajaran 5 KSE dan 2 ide penguatan KSE untuk rekap PTK di sekolah dengan karakteristik jenjang pendidikan yang Anda ampu, dan Anda tuangkan pada tabel 3.1 dan tabel 3.2. Selanjutnya, Anda akan bertemu dengan fasilitator dalam kelompok besar dalam ruang virtual yang telah disediakan untuk mempresentasikan tabel yang telah dibuat tadi, dan masing-masing kelompok akan saling mencermati hasil tabel 3.1 dan tabel 3.2 milik kelompok lain.  

    Kegiatan akan diakhiri oleh fasilitator dengan menutup pembelajaran dan memberikan tugas selanjutnya untuk CGP yaitu berupa refleksi pembelajaran.

    Silakan unggah tabel 3.1 dan tabel 3.2 hasil kelompok yang telah dibuat dan telah dipresentasikan di 2.2.a.5.2. Ruang Kolaborasi (Unggah Hasil) - Pembelajaran Sosial dan Emosional.

    Selamat berdiskusi Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak!

    RUANG KOLABORASI 6 Modul 2.2 Sesi 1

     RUANG KOLABORASI 6 Modul 2.2 Sesi 1

    Rukol Modul 2.2 Sesi 1
    6 September 2024 Pkl. 13.00 - 15.30 WIB

    Hanya sedikit pekerjaan yang bisa dilakukan sendirian. Namun bersama-sama kita bisa kerjakan banyak hal
    (Hellen Keller)

    Durasi: 3 JP
    Moda: Diskusi Daring Sinkron
    Tujuan Pembelajaran Khusus: Mendemonstrasikan pemahaman tentang implementasi 5 kompetensi sosial dan emosional di kelas dan sekolah.

    Bapak/Ibu CGPAnda sudah mempelajari implementasi pembelajaran 5 KSE di kelas dan sekolah. Saatnya berkolaborasi dengan rekan CGP untuk mendiskusikan ide-ide penerapan pembelajaran 5 KSE bagi murid dan rekan-rekan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah Anda.

    Silahkan diskusikan dengan kelompok Anda dalam pertemuan di Ruang Kolaborasi yang pertama. Hasil kolaborasi tersebut akan dipresentasikan di pertemuan kedua.

    Pertanyaan pemantik untuk pembelajaran ruang kolaborasi:

    1. Apakah kekuatan Anda dalam bekerja sama dengan orang lain? Bagaimana Anda mengelola kekuatan tersebut untuk dapat bersinergi dengan CGP lain?
    2. Apakah kemampuan kerja sama yang ingin Anda tingkatkan dalam diri Anda?
    3. Apakah ide pembelajaran 5 KSE  yang dapat Anda terapkan di kelas dan sekolah Anda?

    Setelah Anda mempelajari 5 Kompetensi Sosial-Emosional (KSE), sekarang saatnya Anda berkolaborasi untuk menguraikan implementasi/penerapan pembelajaran 5 kompetensi sosial-emosional untuk murid sesuai dengan kelompok jenjang  pendidikan masing-masing yang sudah pernah Anda terapkan (Kelompok A = Paud – SD Kelas 2; B = SD Kelas 3 – 6; C = SMP Kelas 7 - 9, D = SMA Kelas 10 - 12).

    Jika sebelumnya Anda bekerja sendiri, kali ini Anda akan bekerja dalam kelompok bersama guru-guru dari kelompok jenjang pendidikan yang sama. Ini saatnya Anda memperdalam pemahaman Anda melalui aktivitas yang memungkinkan Anda saling berbagai ide, mendengarkan ide rekan CGP lain, bertanya, mengklarifikasi pemahaman ataupun miskonsepsi yang mungkin masih Anda miliki. Selanjutnya, Anda akan mempresentasikan hasil kolaborasi dalam kelompok tersebut dalam kelompok besar untuk saling belajar, berbagi, dan menguatkan.

    Tugas 3.1:

    1. Diskusikan dan susunlah 5 ide penerapan 5 KSE sesuai dengan karakteristik jenjang pendidikan yang Anda ampu dan tuliskan dalam tabel 3.1. Anda dapat menggunakan prinsip ATM (amati - tiru dan modifikasi) dari  berbagai ide yang sudah Anda pelajari dalam modul maupun sumber lainnya sebagai referensi.
    2. Susunlah 2 (dua) ide penguatan pembelajaran 5  KSE untuk PTK

    Ruang Kolaborasi 5 Sesi 2

     Ruang Kolaborasi 5 Modul 2.1 - Sesi 2


    Rukol sesi 2

    Senin, 26 Agustus pukul 13.30 s.d. 15.45 WIB


    Durasi:  3 JP

    Moda : Presentasi
    Tujuan Pembelajaran Khusus:  CGP dapat melakukan refleksi kolaboratif untuk menganalisis implementasi pembelajaran berdiferensiasi.

    Selamat datang kembali! 

    Anda telah memasuki kegiatan Ruang Kolaborasi sesi ke-2!

    Anda bersama rekan kelompok telah menganalisis implementasi pembelajaran berdiferensiasi untuk satu materi yang telah dipilih. Selanjutnya, Anda akan bertemu dengan fasilitator dalam kelompok besar dalam ruang virtual yang telah disediakan untuk mempresentasikan hasil analisis skenario implementasi pembelajaran berdiferensiasi dan saling memberikan tanggapan hasil analisa kelompok lain.

    Kegiatan akan diakhiri oleh fasilitator dengan menarik kesimpulan tentang penerapan pembelajaran berdiferensiasi.

    Silakan unggah hasil analisis kelompok yang telah dibuat dan dipresentasikan di Unggah Tugas - Ruang Kolaborasi Modul 2.1.

    Selamat berdiskusi Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak!



    Ruang Kolaborasi Modul 2.2

     

    “Ada kekuatan luar biasa ketika sekelompok orang dengan minat yang sama berkumpul untuk bekerja menuju tujuan yang sama.” 
    (Idowu Koyenikan)

     

    Durasi                                                : 3 JP
    Moda                                                 : Presentasi
    Tujuan Pembelajaran Khusus     :  Menguraikan bentuk penerapan pembelajaran 5 kompetensi sosial-emosional sesuai dengan  jenjang  pendidikan masing -masing.

     

    Selamat datang Kembali ! 

    Anda telah memasuki kegiatan Ruang Kolaborasi sesi ke-2 !

    Anda bersama rekan kelompok telah melakukan analisis dan menyusun 5 ide implementasi pembelajaran 5 KSE dan 2 ide penguatan KSE untuk rekap PTK di sekolah dengan karakteristik jenjang pendidikan yang Anda ampu, dan Anda tuangkan pada tabel 3.1 dan tabel 3.2.

     

    Selanjutnya, Anda akan bertemu dengan fasilitator dalam kelompok besar dalam ruang virtual yang telah disediakan untuk mempresentasikan tabel yang telah dibuat tadi, dan masing-masing kelompok akan saling mencermati hasil tabel 3.1 dan tabel 3.2 milik kelompok lain.  

    Kegiatan akan diakhiri oleh fasilitator dengan menutup pembelajaran dan memberikan tugas selanjutnya untuk CGP yaitu berupa refleksi pembelajaran.

     

    Silakan unggah tabel 3.1 dan tabel 3.2 hasil kelompok yang telah dibuat dan telah dipresentasikan di 2.2.a.5.2. Ruang Kolaborasi (Unggah Hasil) - Pembelajaran Sosial dan Emosional.

    Selamat berdiskusi Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak!

    Hasil diskusi bisa dilihat di link ini : Hasil Diskusi Pembelajaran Sosial Emosional

    Monday, September 9, 2024

    Tugas Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional

    Tugas Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional

    Dibawah ini link semua tugas Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan emosional :

    Thursday, September 5, 2024

    EKPLORASI KONSEP MODUL 2.2 - FORUM DISKUSI

     EKPLORASI KONSEP MODUL 2.2 - FORUM DISKUSI


    Kasus 1

    Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.

    Saat itu jam pelajaran terakhir. Sebelum rapat panitia besar ulang tahun sekolah untuk memfinalisasi acara, Bapak Eling masuk ke kelas 9 untuk mengajar mata pelajaran PPKN. Sejak pagi, Bapak Eling sudah mengajar 3 kelas yang berbeda secara berurutan. Pada pelajaran ini, anak-anak diizinkan menggunakan gawai mereka untuk mengerjakan proyek kelompok. Setelah beberapa saat Bapak Eling melakukan pengecekan apakah setiap murid bekerja sesuai tugas dan tanggung jawab mereka. Saat mendekati meja salah satu murid, Diana, Pak Eling mendapati muridnya itu sedang menggunakan gawainya untuk mengerjakan tugas pelajaran lain. Bapak Eling spontan mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi. “Jadi ini yang dari tadi kamu lakukan?”  Seisi ruang kelas terkejut.  Wajah Diana memerah.  Ia tampak malu dan tidak menyangka Bapak Eling merespon sekeras itu.


    Jawablah pertanyaan berikut.

    1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.
    2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE kesadaran diri yang berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana Bapak Eling dapat merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda.

    Situasi yang Dihadapi Bapak Eling:

    Bapak Eling menghadapi situasi di mana seorang murid, Diana, tidak mengikuti instruksi untuk mengerjakan proyek kelompok dalam mata pelajaran PPKN dan malah menggunakan gawai untuk tugas pelajaran lain. Dalam kondisi kelelahan setelah mengajar beberapa kelas secara berturut-turut, Bapak Eling bereaksi spontan dengan nada tinggi, yang membuat Diana merasa malu di depan teman-temannya.

    Respon Berdasarkan Kompetensi Sosial-Emosional yang Berbasis Mindfulness:

    1. Kesadaran Diri:
      • Penerapan: Bapak Eling dapat mulai dengan menyadari perasaannya sendiri. Ia mungkin merasa lelah dan sedikit frustrasi setelah mengajar seharian. Kesadaran diri ini memungkinkan Bapak Eling untuk memahami bahwa reaksinya bisa dipengaruhi oleh kelelahan, bukan semata-mata oleh perilaku Diana.
      • Refleksi: Dengan kesadaran penuh, Bapak Eling bisa mengidentifikasi bahwa emosinya adalah bagian dari kondisi fisik dan emosionalnya saat itu. Ini penting untuk mencegah reaksi impulsif yang dapat merusak hubungan dengan murid.
    2. Manajemen Diri:
      • Penerapan: Setelah menyadari emosinya, Bapak Eling bisa mengelola responsnya dengan menenangkan diri sebelum merespon Diana. Ia bisa mengambil napas dalam-dalam dan mengatur nada bicara menjadi lebih tenang.
      • Refleksi: Manajemen diri yang baik akan membantu Bapak Eling untuk merespons situasi secara lebih terkendali, menghindari reaksi yang bisa mempermalukan atau melukai perasaan murid.
    3. Kesadaran Sosial:
      • Penerapan: Memahami perasaan Diana dalam situasi ini adalah inti dari kesadaran sosial. Bapak Eling dapat mempertimbangkan bagaimana reaksi kerasnya dapat mempengaruhi Diana dan murid lainnya.
      • Refleksi: Dengan kesadaran sosial yang tinggi, Bapak Eling bisa lebih peka terhadap dampak emosional dari kata-katanya terhadap murid. Ia akan lebih mungkin untuk memberikan teguran atau arahan dengan cara yang lebih mendukung dan positif.
    4. Keterampilan Berelasi:
      • Penerapan: Bapak Eling dapat memilih untuk mendekati Diana secara pribadi dan berbicara dengannya dengan cara yang mendukung, misalnya dengan bertanya mengapa ia mengerjakan tugas lain dan mendiskusikan bagaimana ia bisa tetap fokus pada proyek kelompok.
      • Refleksi: Melalui keterampilan berelasi yang baik, Bapak Eling dapat memperkuat hubungan positif dengan murid, memastikan bahwa mereka merasa didengar dan dihargai, bukan dihakimi.
    5. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab:
      • Penerapan: Bapak Eling dapat memilih untuk menegur Diana dengan cara yang konstruktif, misalnya dengan memberikan pemahaman tentang pentingnya fokus pada tugas yang sedang dikerjakan tanpa memarahi di depan umum.
    Refleksi: Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab membantu Bapak Eling mempertimbangkan konsekuensi dari tindakannya terhadap perkembangan sosial-emosional murid, serta memastikan bahwa setiap tindakan diambil dengan mempertimbangkan dampak jangka panjang.


    Kasus 2


    Berikut kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.

    Setelah kegiatan belajar-mengajar berakhir, Bapak Eling memimpin rapat panitia besar yang akan memutuskan revisi akhir acara. Rapat yang berlangsung selama kurang lebih 1 jam menghasilkan tugas baru bagi Pak Eling untuk mempelajari perubahan proposal acara.  Pak Eling perlu memastikan semua perencanaan, pengaturan personil, dan pengaturan anggaran sudah tepat. Sesuai rencana, panitia acara sudah harus mulai bekerja setelah proposal disetujui oleh kepala sekolah.  Oleh karena itu, Bapak Eling diminta untuk mengirimkan proposal ini kepada kepala sekolah selambat-lambatnya lusa. Karena mendahulukan proposal ini, Bapak Eling pun lupa menyiapkan rubrik untuk pembelajaran PPKN keesokan harinya. Paginya, Bapak Eling, masuk kelas dan lupa mengunduh rubrik proyek PPKN sehingga proses pembelajaran sempat tersendat.

    Pada akhirnya, semua pekerjaan tidak ada yang terselesaikan sampai sehari sebelum hari pengumpulan.


    Pertanyaan diskusi:

    1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas
    2. Berdasarkan pemahaman Anda tentang KSE manajemen diri berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana  Bapak Eling  dapat  merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda

    Situasi yang Dihadapi Bapak Eling:

    Bapak Eling menghadapi situasi di mana tugas-tugas yang diberikan kepadanya menumpuk dan saling bertabrakan. Setelah memimpin rapat panitia besar yang mengharuskan revisi proposal acara sekolah, ia perlu mengirimkan proposal ini ke kepala sekolah dalam waktu singkat. Akibatnya, ia lupa menyiapkan rubrik pembelajaran PPKN untuk keesokan harinya, yang menyebabkan proses pembelajaran terganggu. Pada akhirnya, semua pekerjaan tidak terselesaikan hingga sehari sebelum tenggat waktu.

    Respon Berdasarkan KSE Manajemen Diri yang Berlandaskan Mindfulness:

    1. Kesadaran Diri:
    • Penerapan: Bapak Eling perlu mengenali beban kerjanya yang menumpuk dan dampaknya terhadap kemampuannya untuk menyelesaikan tugas-tugas secara efektif. Dengan kesadaran ini, ia dapat menyadari bahwa ia berada dalam situasi yang berisiko menyebabkan stres dan kelelahan.
    • Refleksi: Kesadaran diri ini memungkinkan Bapak Eling untuk mengenali tanda-tanda awal stres dan kelelahan sehingga ia dapat mengambil langkah untuk mengelola beban kerjanya secara lebih baik.
    1. Manajemen Diri:
    • Penerapan: Setelah menyadari beban kerjanya, Bapak Eling dapat menggunakan manajemen diri untuk mengatur prioritasnya. Ia bisa memecah tugas-tugas besar menjadi langkah-langkah kecil yang lebih dapat dikelola, atau membuat jadwal yang realistis untuk menyelesaikan masing-masing tugas. Selain itu, ia bisa meminta bantuan atau berbagi tanggung jawab dengan rekan sejawat jika diperlukan.
    • Refleksi: Dengan manajemen diri yang baik, Bapak Eling akan mampu mengelola waktu dan tugasnya dengan lebih efektif, mengurangi kemungkinan lupa atau ketidaksempurnaan dalam pekerjaan. Ini juga membantu mengurangi stres yang mungkin muncul karena pekerjaan yang belum selesai.
    1. Kesadaran Sosial:
    • Penerapan: Bapak Eling bisa mempertimbangkan dampak dari pekerjaannya terhadap orang lain, seperti murid-muridnya yang membutuhkan rubrik untuk pembelajaran. Dengan kesadaran sosial, ia dapat memastikan bahwa tanggung jawab terhadap murid tidak terabaikan meskipun ia memiliki tugas lain yang mendesak.
    • Refleksi: Kesadaran sosial ini akan membantu Bapak Eling menjaga keseimbangan antara tanggung jawab administratif dan kebutuhan pengajaran, memastikan bahwa kepentingan murid tetap diutamakan.
    1. Keterampilan Berelasi:
    • Penerapan: Bapak Eling dapat berkomunikasi secara terbuka dengan kepala sekolah atau rekan kerja tentang beban kerjanya dan meminta penyesuaian tenggat waktu jika diperlukan. Ia juga dapat bekerja sama dengan kolega untuk memastikan bahwa pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
    • Refleksi: Dengan keterampilan berelasi yang baik, Bapak Eling dapat membangun hubungan kerja yang lebih kolaboratif, yang akan membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas yang menumpuk secara lebih efektif.
    1. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab:
    • Penerapan: Bapak Eling dapat membuat keputusan yang bijaksana mengenai bagaimana membagi waktu dan tenaganya antara tugas administratif dan pengajaran. Misalnya, ia bisa memutuskan untuk menyelesaikan rubrik PPKN terlebih dahulu karena dampaknya langsung terhadap proses pembelajaran, kemudian mengatur waktu untuk menyelesaikan proposal.
    • Refleksi: Dengan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, Bapak Eling akan lebih mampu mengelola prioritas, menghindari penundaan, dan memastikan bahwa semua tugas diselesaikan tepat waktu tanpa mengorbankan kualitas pekerjaan atau kesejahteraan dirinya.

    Wednesday, September 4, 2024

    Eksplorasi Konsep 2 - Modul 2.2


    Eksplorasi Konsep 2 - Modul 2.2

    Durasi: 2 JP

    Tujuan Pembelajaran Khusus: 

    Refleksi D.1b. Manajemen diri

    Berikut adalah contoh  RPP untuk menggambarkan pengajaran eksplisit 5 KSE.

    Silahkan cermati  dan berikan refleksi Anda setelah mempelajari RPP tersebut.


    MANAJEMEN DIRI


    HASIL REFLEKSI SAYA :

    Pembukaan hangat: antara lain dengan memberikan kesempatan pada  murid untuk

    berbicara, mendengarkan aktif, memungkinkan interaksi, menciptakan rasa memiliki, dapat

    menumbuhkan salah satu kompetensi sosial dan emosional 

    Kegiatan inti yang melibatkan: antara lain dengan melakukan diskusi akademik, pembelajaran

    kooperatif,  pembelajaran berbasis proyekrefleksi diri dan penilaian diri, pemberian suara

    dan pilihan

    Penutupan optimistik: antara lain dengan refleksi, apresiasi, dan cara-cara positif lainnya

    untuk memperkuat pembelajaran

    1. CGP dapat menjelaskan urgensi Pembelajaran Sosial dan Emosional untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman  agar seluruh individu di sekolah dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal.

    2. CGP dapat menjelaskan konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional berdasarkan kerangka kerja CASEL  (Collaborative  for Academic, Social and Emotional Learning) yang bertujuan untuk mengembangkan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) yaitu: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.

    3. CGP dapat mendemonstrasikan pemahaman tentang konsep kesadaran penuh (mindfulness) sebagai dasar pengembangan 5 kompetensi sosial emosional  (KSE).

    4. CGP dapat menjelaskan bagaimana implementasi pembelajaran sosial emosional di kelas dan sekolah melalui 4 indikator, yaitu: pengajaran eksplisit, integrasi dalam  praktik mengajar guru dan kurikulum akademik,  penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, dan penguatan pembelajaran sosial emosional pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah.

    HASIL REFLEKSI SAYA :

    Sebelumnya saya berpikir bahwa pengajaran Kompetensi Sosial-Emosional (KSE) mungkin
    hanya bisa diterapkan secara tidak langsung melalui aktivitas sehari-hari di kelas. Saya
    merasa bahwa pengajaran KSE perlu dilakukan secara alami dan tidak terstruktur agar siswa bisa merasakannya sebagai bagian dari kehidupan mereka, bukan sebagai sesuatu yang dipaksakan atau terpisah dari pembelajaran utama.

    Ternyata RPP ini menunjukkan bahwa pengajaran KSE bisa dilakukan secara eksplisit dan terstruktur tanpa kehilangan esensi dari pembelajaran emosional itu sendiri. Melalui pendekatan yang jelas dan alat bantu seperti roda emosi Plutchik, guru dapat membantu siswa mengenali dan mengelola emosi mereka dengan lebih baik. Selain itu, RPP ini juga menunjukkan bahwa mindfulness dapat diajarkan secara eksplisit sebagai bagian dari rutinitas kelas yang mendukung kesadaran diri dan pengelolaan emosi siswa.

    Ide pembelajaran baru atau menarik yang akan saya terapkan adalah penggunaan musik sebagai alat untuk praktik kesadaran penuh. Saya tertarik untuk mencoba metode ini karena musik memiliki kekuatan emosional yang dapat membantu siswa lebih terhubung dengan perasaan mereka. Selain itu, saya juga ingin menerapkan kegiatan di mana siswa dapat memilih cara mereka mengekspresikan emosi melalui seni, seperti menggambar, menulis, atau musik, sesuai dengan preferensi mereka masing-masing. Ini tidak hanya akan memperkaya pengalaman belajar mereka tetapi juga menghargai keberagaman gaya belajar dan ekspresi diri di dalam kelas.

    Refleksi D.1a. Kesadaran diri

    Berikut adalah contoh  RPP untuk menggambarkan pengajaran eksplisit 5 KSE. Silahkan cermati  dan berikan refleksi Anda setelah mempelajari RPP tersebut.

    KESADARAN DIRI

    HASIL REFLEKSI SAYA :

    Sebelumnya saya berpikir bahwa pengajaran manajemen emosi mungkin lebih efektif jika dilakukan secara spontan dalam interaksi sehari-hari, bukan melalui skenario yang direncanakan. Saya membayangkan bahwa siswa mungkin merasa kurang terlibat atau tidak memahami sepenuhnya jika pengajaran ini dilakukan dalam bentuk yang terlalu terstruktur atau formal.

    Ternyata dengan pendekatan yang direncanakan dan disusun dengan baik seperti dalam RPP ini, pengajaran manajemen emosi dapat menjadi lebih efektif dan mendalam. Skenario bermain peran membantu siswa menghadapi situasi emosional yang kompleks dalam lingkungan yang aman, sehingga mereka dapat belajar untuk mengidentifikasi dan mengelola emosi mereka dengan lebih baik. Pendekatan ini juga memungkinkan siswa untuk mempraktikkan keterampilan sosial dan emosional secara langsung dan reflektif, yang membuat pembelajaran menjadi lebih nyata dan aplikatif.

    Ide pembelajaran baru atau menarik yang akan saya terapkan adalah : penggunaan skenario bermain peran untuk mengeksplorasi emosi dan cara mengelola emosi dalam situasi sehari-hari. Saya melihat metode ini sangat efektif untuk membantu siswa mempelajari cara-cara praktis untuk menghadapi tantangan emosional. Selain itu, saya tertarik untuk menggunakan latihan kesadaran penuh (mindfulness) sebagai alat pengelolaan emosi, yang tampaknya memberikan dampak positif dalam membantu siswa mengenali dan menenangkan pikiran mereka sebelum merespon situasi dengan lebih bijak.

    Melalui refleksi ini, saya merasa lebih yakin untuk mengintegrasikan pengajaran sosial-emosional secara eksplisit dalam pembelajaran sehari-hari, terutama dalam konteks pembelajaran di SMK yang seringkali memerlukan pengelolaan emosi ya


    Refleksi D.1c. Kesadaran Sosial

    Berikut adalah contoh  RPP untuk menggambarkan pengajaran eksplisit 5 KSE.

    Silahkan cermati  dan berikan refleksi Anda setelah mempelajari RPP tersebut.


    KESADARAN SOSIAL


    HASIL REFLEKSI SAYA :

    Sebelumnya saya berpikir bahwa untuk membangun empati dan kesadaran sosial di kalangan siswa, mungkin diperlukan pendekatan yang lebih teoritis atau berbasis diskusi kelompok yang formal. Saya juga merasa bahwa pengajaran kesadaran sosial ini mungkin lebih cocok dilakukan dalam kegiatan yang lebih besar, seperti proyek komunitas atau kegiatan ekstrakurikuler.

    Ternyata melalui pendekatan wawancara teman sebaya yang terstruktur dalam RPP ini, pengajaran empati dan kesadaran sosial bisa menjadi lebih personal dan mendalam. Dengan menggunakan teknik wawancara dan latihan kesadaran penuh (mindfulness), siswa dapat mengalami langsung bagaimana rasanya mendengarkan dan dipahami oleh orang lain. Ini membantu mereka memahami perasaan dan perspektif orang lain, yang merupakan inti dari kesadaran sosial. Pendekatan yang lebih intim dan reflektif ini ternyata sangat efektif untuk membangun empati secara langsung dalam interaksi sehari-hari.

    Ide pembelajaran baru atau menarik yang akan saya terapkan adalah metode wawancara teman sebaya yang digabungkan dengan praktik kesadaran penuh. Saya melihat metode ini sebagai cara yang sangat efektif untuk mengajarkan empati secara praktis. Dalam pelajaran Teknik Pemesinan CNC & CAM, misalnya, saya bisa menerapkan wawancara teman sebaya dalam bentuk diskusi reflektif setelah sesi praktik, di mana siswa dapat berbagi pengalaman mereka, tantangan yang dihadapi, dan cara mereka mengatasinya. Ini tidak hanya memperkuat keterampilan teknis mereka, tetapi juga meningkatkan kesadaran sosial dan empati di antara siswa.

    Selain itu, penggunaan latihan kesadaran penuh sebelum memulai wawancara atau diskusi juga merupakan ide yang menarik untuk dicoba. Hal ini dapat membantu siswa untuk lebih fokus, tenang, dan siap mendengarkan satu sama lain dengan penuh perhatian, yang akan meningkatkan kualitas interaksi dan pembelajaran secara keseluruhan.


    Refleksi D.1d. Keterampilan Berelasi

    Berikut adalah contoh  RPP untuk menggambarkan pengajaran eksplisit 5 KSE.

    Silahkan cermati  dan berikan refleksi Anda setelah mempelajari RPP tersebut.


    KETERAMPILAN BERELASI


    HASIL REFLEKSI SAYA :

    Sebelumnya saya berpikir bahwa resolusi konflik di antara siswa mungkin memerlukan intervensi guru yang lebih aktif dan terarah, dengan fokus pada mediasi yang lebih tradisional. Saya juga berpikir bahwa siswa sering kali memerlukan panduan yang sangat jelas untuk menyelesaikan konflik, terutama di lingkungan sekolah di mana tekanan sosial dapat mempengaruhi dinamika kelompok.

    Ternyata penggunaan teknik I-Message sebagai alat komunikasi dalam resolusi konflik memberikan siswa kesempatan untuk mengungkapkan perasaan mereka secara lebih terbuka dan personal tanpa menyalahkan orang lain. Teknik ini mengajarkan siswa untuk lebih bertanggung jawab terhadap perasaan mereka sendiri dan lebih peka terhadap perasaan orang lain. Saya juga menyadari bahwa dengan mempraktikkan I-Message, siswa dapat membangun hubungan yang lebih positif dan produktif dengan teman sebayanya karena fokusnya bukan pada siapa yang salah, melainkan pada bagaimana perasaan seseorang terhadap situasi yang terjadi.

    Ide pembelajaran baru atau menarik yang akan saya terapkan adalah integrasi teknik I-Message dalam kegiatan kelompok di kelas, khususnya ketika siswa bekerja dalam tim untuk menyelesaikan proyek atau tugas bersama. Saya akan menerapkan teknik ini untuk membantu siswa mengatasi tantangan kerja sama tim, seperti ketika ada anggota kelompok yang tidak berkontribusi sesuai harapan. Dengan menggunakan I-Message, siswa dapat lebih efektif mengomunikasikan perasaan mereka tanpa menimbulkan konflik lebih lanjut. Selain itu, saya akan menerapkan latihan kesadaran penuh (mindfulness) sebelum dan sesudah diskusi kelompok untuk membantu siswa tetap fokus, tenang, dan terbuka dalam berkomunikasi.

    Pendekatan ini tidak hanya akan meningkatkan keterampilan komunikasi siswa, tetapi juga memperkuat hubungan antar siswa, menciptakan lingkungan belajar yang lebih suportif dan kolaboratif.


    Refleksi D.1e. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab

    Berikut adalah contoh  RPP untuk menggambarkan pengajaran eksplisit 5 KSE.

    Silahkan cermati  dan berikan refleksi Anda setelah mempelajari RPP tersebut.


    PENGAMBILAN KEPUTUSAN


    HASIL REFLEKSI SAYA :

    Sebelumnya saya berpikir bahwa pengambilan keputusan yang bertanggung jawab hanya berfokus pada hasil akhir yang benar dan sesuai norma. Saya cenderung melihat proses pengambilan keputusan sebagai sesuatu yang linear, di mana murid hanya perlu memilih antara benar atau salah berdasarkan aturan atau instruksi yang diberikan. Saya juga berpikir bahwa murid mungkin kesulitan memahami konsep tanggung jawab dalam keputusan yang mereka buat karena belum cukup matang secara emosional.

    Ternyata pendekatan menggunakan strategi POOCH (Problem, Options, Outcomes, Choices) memberikan struktur yang jelas dan membantu murid menganalisis keputusan mereka dengan lebih mendalam. Strategi ini bukan hanya tentang memilih keputusan yang "benar," tetapi juga tentang memahami konsekuensi dari setiap pilihan yang diambil dan bagaimana setiap langkah dalam proses pengambilan keputusan mempengaruhi hasil akhirnya. Saya juga menyadari bahwa melalui refleksi dan kesadaran penuh, murid dapat mengembangkan keterampilan emosional yang lebih baik untuk menghadapi tantangan dalam pengambilan keputusan.

    Ide pembelajaran baru atau menarik yang akan saya terapkan adalah integrasi strategi POOCH dalam proses pembelajaran sehari-hari, terutama ketika murid menghadapi situasi di mana mereka harus membuat keputusan yang berdampak pada orang lain atau diri mereka sendiri. Saya akan mengajak murid untuk menganalisis keputusan-keputusan sederhana hingga kompleks dalam kehidupan sehari-hari mereka, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Selain itu, praktik kesadaran penuh (mindfulness) sebelum mengambil keputusan akan saya terapkan untuk membantu murid lebih tenang dan fokus, sehingga mereka dapat mempertimbangkan pilihan mereka dengan lebih matang.

    Pendekatan ini akan membantu murid memahami bahwa pengambilan keputusan bukan hanya soal memilih yang terbaik, tetapi juga memahami proses berpikir di balik setiap keputusan dan bertanggung jawab atas konsekuensinya.



    D.2. Integrasi dalam Praktek Mengajar Guru dan Kurikulum Akademik


    Untuk mengintegrasikan KSE dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik, tujuan Kompetensi Sosial Emosional dapat diintegrasikan ke dalam konten pembelajaran dan strategi pembelajaran pada materi akademik, serta musik, seni, dan pendidikan jasmani.   

    Berikut adalah contoh RPP TK - SMP yang disusun untuk memberikan gambaran bagaimana  integrasi KSE dalam 3 bagian  Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yaitu:

    Mari belajar bersama dan buatlah refleksi.


    RPP TK,SD,SMP


    HASIL REFLEKSI SAYA :

    Sebelumnya saya berpikir bahwa pengajaran di tingkat TK terutama berfokus pada kegiatan bermain tanpa banyak mempertimbangkan struktur yang mendukung pengembangan keterampilan sosial-emosional murid. Saya cenderung melihat kegiatan bermain sebagai aktivitas yang lebih bersifat hiburan dan tidak terlalu terstruktur, di mana tujuan utamanya adalah membuat murid merasa senang tanpa banyak memperhatikan aspek reflektif atau pengambilan keputusan.

    Ternyata RPP ini menunjukkan bahwa pengajaran di tingkat TK dapat dilakukan dengan pendekatan yang sangat terstruktur, di mana setiap kegiatan bermain dirancang tidak hanya untuk kesenangan murid tetapi juga untuk mengembangkan keterampilan sosial-emosional mereka. Melalui kegiatan yang direncanakan secara cermat seperti membuat rencana bermain, merefleksikan pengalaman bermain, dan berbagi pendapat, murid belajar untuk menjadi lebih mandiri, percaya diri, dan bertanggung jawab. Pendekatan ini juga melibatkan murid dalam proses refleksi yang mendalam, yang biasanya lebih sering ditemui pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

    Ide pembelajaran baru atau menarik yang akan saya terapkan adalah integrasi refleksi harian ke dalam proses pembelajaran, tidak hanya di tingkat TK tetapi juga di tingkat yang lebih tinggi. Misalnya, saya dapat meminta murid untuk merencanakan dan merefleksikan kegiatan belajar mereka setiap hari, serta mengajak mereka untuk berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi. Selain itu, penggunaan tabel rencana kegiatan dan melibatkan murid dalam diskusi tentang pengalaman mereka bisa menjadi cara yang efektif untuk membangun kesadaran diri dan keterampilan reflektif pada murid. Saya juga tertarik untuk menerapkan penilaian yang berkelanjutan melalui observasi dan catatan anekdot, yang tampaknya sangat cocok untuk menilai perkembangan sosial-emosional murid secara lebih holistik.


    Eksplorasi Konsep 1 - Modul 2.2

     

    Eksplorasi Konsep - Modul 2.2 

    Durasi                                                 : 2 JP
    Moda                                                   : Mandiri
    Tujuan Pembelajaran Khusus        

    1.       CGP dapat menjelaskan urgensi Pembelajaran Sosial dan Emosional untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman  agar seluruh individu di sekolah dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal.

    2.       CGP dapat menjelaskan konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional berdasarkan kerangka kerja CASEL  (Collaborative  for Academic, Social and Emotional Learning) yang bertujuan untuk mengembangkan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) yaitu: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.

    3.       CGP dapat mendemonstrasikan pemahaman tentang konsep kesadaran penuh (mindfulness) sebagai dasar pengembangan 5 kompetensi sosial emosional  (KSE).

    4.       CGP dapat menjelaskan bagaimana implementasi pembelajaran sosial emosional di kelas dan sekolah melalui 4 indikator, yaitu: pengajaran eksplisit, integrasi dalam  praktik mengajar guru dan kurikulum akademik,  penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, dan penguatan pembelajaran sosial emosional pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah. 

     

    Berdasarkan  pembelajaran  5 Kompetensi Sosial  dan Emosional yang telah Anda baca, pelajari Tabel Gambar Kegiatan KSE kemudian jelaskan KSE yang diterapkan pada setiap kegiatan berikut : 

    Berikut penjelasan terkait penerapan 5 Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) pada setiap kegiatan:

    1. Kegiatan: Memberikan kesempatan pada murid untuk membaca buku pilihannya dalam suasana yang kondusif.
      KSE dan Penjelasan:

    ·  Kesadaran Diri: Murid memahami minat dan preferensinya dalam memilih buku yang sesuai dengan kebutuhan dan kesukaannya.

    ·  Manajemen Diri: Murid mengatur dirinya agar tetap fokus dan nyaman dalam suasana membaca.

    ·  Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab: Murid memilih buku yang sesuai dengan tujuannya, baik untuk pembelajaran maupun hiburan, dan bertanggung jawab atas pilihannya.

     

    1. Kegiatan: Memberikan kesempatan pada murid untuk merefleksikan proses pembelajaran yang sudah diikuti (Misalnya; apa yang disukai/mudah/menantang/ingin dipelajari lebih lanjut sebelum melanjutkan pembelajaran berikutnya).
      KSE dan Penjelasan:

    ·  Kesadaran Diri: Murid mengidentifikasi perasaannya terhadap materi pembelajaran dan evaluasi diri tentang tantangan serta hal-hal yang mudah dipahami.

    ·  Manajemen Diri: Murid mengelola perasaannya terkait proses pembelajaran, serta menyusun strategi untuk perbaikan di masa depan.

    ·  Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab: Murid membuat keputusan tentang apa yang ingin dipelajari lebih lanjut berdasarkan refleksi diri terhadap kebutuhan belajarnya.

     

    1. Kegiatan: Mengadakan dialog interaktif tentang bagaimana membangun tanggung jawab/etika dalam penggunaan media sosial.
      KSE dan Penjelasan:

    ·  Kesadaran Sosial: Murid memahami dampak positif dan negatif dari penggunaan media sosial terhadap diri sendiri dan orang lain.

    ·  Keterampilan Relasi: Murid berlatih mendengarkan pendapat teman-teman dan berkolaborasi dalam diskusi terkait etika penggunaan media sosial.

    ·  Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab: Murid belajar membuat keputusan bijak terkait penggunaan media sosial dengan mempertimbangkan etika dan tanggung jawab sosial.

     

    1. Kegiatan: Memberikan fleksibilitas pada murid untuk mengerjakan tugas yang pilihannya terlebih dahulu.
      KSE dan Penjelasan:

    ·  Manajemen Diri: Murid mengatur prioritas tugas sesuai dengan kapasitas dan kenyamanan pribadi.

    ·  Kesadaran Diri: Murid memahami tugas mana yang menurutnya lebih mudah atau menantang, serta menyesuaikan dengan cara belajar yang efektif.

    ·  Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab: Murid bertanggung jawab atas urutan pengerjaan tugas yang dipilih dan dampaknya pada hasil belajar.

     

    1. Kegiatan: Memberikan kesempatan pada murid untuk mengelola sebuah kegiatan (literasi, seni, olahraga, dll.).
      KSE dan Penjelasan:

    ·  Kesadaran Sosial: Murid belajar bekerja sama dan mempertimbangkan kebutuhan serta minat orang lain dalam menyelenggarakan kegiatan.

    ·  Keterampilan Relasi: Murid membangun keterampilan komunikasi dan kolaborasi dalam mengelola dan menjalankan kegiatan bersama teman-temannya.

    ·  Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab: Murid membuat keputusan terkait pelaksanaan kegiatan dan mempertimbangkan dampak keputusan tersebut terhadap kesuksesan acara.

     

    Ini merupakan implementasi pembelajaran sosial dan emosional (SEL) yang berfokus pada keterlibatan murid secara aktif dalam proses belajar dan kehidupan sosial di sekolah.



    Praktik Kesadaran Penuh (Mindfulness)
    Anda dapat melihat cara mempraktikkan teknik STOP melalui video tutorial di bawah ini:


    5 kompetensi sosial emosional (KSE) berdasarkan kerangka CASEL