DEKON

Perumusan Visi SMK N Jateng Di Purbalingga

Kegiatan Pendampingan Individu oleh Pengajar Praktik dalam perumusan Visi Sekolah.

Kegiatan Elaborasi

Elaborasi pemahaman adalah proses memperdalam pemahaman terhadap materi yang telah diberikan.

Ruang Kolaborasi

Aktivitas yang dapat dilakukan oleh Calon Guru Penggerak (CGP), seperti masuk ke Ruang Virtual untuk diskusi, masuk ke Ruang Virtual untuk presentasi, dan mengumpulkan tugas.

Profil Blogger

Saya adalah seorang guru Kejuruan Teknik Pemesinan CNC dan CAM SMK N Jateng Di Purbalingga.

Aksi Nyata

Aksi Nyata adalah kegiatan konkret yang dilakukan oleh seorang Guru Penggerak dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

Saturday, December 7, 2024

ELABORASI 10 Modul 3.3 Program Berdampak Positif Pada Murid

 ELABORASI 10 Modul 3.3 Program Berdampak Positif Pada Murid


Tujuan Pembelajaran Khusus: Melalui diskusi dan tanya jawab dengan instruktur, CGP dapat mengelaborasi pemahamannya terkait dengan program atau kegiatan pembelajaran yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid.

Pertanyaan Pemantik:

  • Apa yang ingin saya ketahui lebih lanjut tentang program/kegiatan sekolah yang menumbuhkan kepemimpinan murid dan mempromosikan suara, pilihan , kepemilikan murid?
  • Apa yang belum saya pahami tentang konsep pembelajaran yang menumbuhkan kepemimpinan murid dan mempromosikan suara, pilihan , kepemilikan murid ?

Ibu/Bapak CGP yang berbahagia, saat ini Ibu/Bapak telah sampai pada tahapan pembelajaran yang ke-5 yaitu Elaborasi Pemahaman. Di tahapan ini, kami berharap Ibu/Bapak akan semakin mendapatkan kekuatan dan semangat untuk terus belajar dan mencoba menerapkan apa yang telah dipelajari ke dalam langkah-langkah konkret. Kami memahami bahwa proses perjalanan belajar Ibu/Bapak tentu tidaklah mudah. Ibu/Bapak mungkin menghadapi berbagai tantangan di sepanjang proses dari awal hingga ke tahapan ini.  Untuk memberikan dukungan kepada Ibu/Bapak CGP, pembelajaran di tahapan ini akan menghadirkan narasumber yang akan bertemu langsung secara daring dengan Ibu/Bapak CGP untuk membahas tentang apa yang sejauh ini masih menjadi kebingungan dan keresahan tentang semua hal yang berhubungan dengan program pembelajaran  yang berdampak pada murid.

Untuk melakukan pembelajaran pada tahapan ini, silahkan perhatikan langkah-langkah berikut:

  1. Sebelum Sesi Elaborasi ini dilakukan, mohon memastikan Ibu/Bapak menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang ingin disampaikan dan yang akan membantu Ibu/Bapak mengelaborasi pemahaman. Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat, Anda akan semakin memahami materi dengan lebih mendalam.
  2. Gunakan kesempatan bertemu dengan para instruktur ini dengan sebaik-baiknya. Instruktur yang diminta mengampu sesi ini akan mampu berbagi praktik-praktik baik mereka dalam merancang, mengelola, dan mengatasi tantangan dalam mengimplementasikan program-program yang mempromosikan kepemimpinan murid. Oleh karena itu jangan ragu-ragu untuk bertanya. Jika dalam sesi elaborasi pemahaman ini waktu yang dibutuhkan tidak cukup, Ibu/Bapak dapat meminta kontak (email atau WA) dari para instruktur tersebut, sehingga Ibu/Bapak dapat tetap menghubungi mereka bahkan setelah sesi elaborasi pemahaman ini selesai.

Pada saat sesi Elaborasi Pemahaman, Ibu/Bapak diharapkan dapat membuat catatan pribadi terkait hal penting apa saja yang diperoleh selama sesi pertemuan virtual bersama Instruktur. Catatan ini tidak perlu diunggah di LMS, namun diharapkan dapat menjadi catatan pribadi Ibu/Bapak yang dapat menjadi pengingat dan referensi bagi Ibu/Bapak saat menghadapi berbagai tantangan dan kendala dalam penerapan aksi nyata nanti.

 

ELABORASI 9 Modul 3.2 Pemimpin dalam pengelolaan Sumber Daya

 ELABORASI 9 Modul 3.2 Pemimpin dalam 

pengelolaan Sumber Daya


Tujuan Pembelajaran KhususCGP dapat mengelaborasi pemahamannya tentang strategi pengelolaan sumber daya melalui proses tanya jawab dan diskusi menggunakan moda konferensi daring dengan instruktur

Bapak dan Ibu calon guru penggerak,

Setelah mempelajari konsep-konsep inti dalam modul Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya dan melaksanakan berbagai aktivitas untuk mendemonstrasikan pemahaman Anda,  sekarang saatnya Anda berdiskusi dengan instruktur untuk mengelaborasi pemahaman Anda. Sebagai persiapan sesi elaborasi pemahaman, kirimkan pertanyaan-pertanyaan yang Anda rasa masih perlu didiskusikan dalam sesi elaborasi pemahaman bersama instruktur.

Namun sebelum melakukan elaborasi pemahaman bersama instruktur, Anda diminta untuk menuangkan berbagai pertanyaan mengenai materi Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya yang masih ingin digali lebih lanjut melalui aktivitas ini. 

Tuesday, November 26, 2024

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL

Demonstrasi Kontekstual dalam Pendidikan Guru Penggerak adalah praktik nyata yang dilakukan oleh Calon Guru Penggerak (CGP) untuk menunjukkan pemahaman dan kemampuan mereka dalam menerapkan berbagai konsep, nilai, dan keterampilan yang telah dipelajari selama program. Demonstrasi ini berbasis pada konteks atau situasi nyata di sekolah atau komunitas pendidikan tempat CGP berada. Tujuan utamanya adalah menciptakan dampak positif pada siswa, guru lain, dan budaya sekolah secara keseluruhan.

Tujuan Demonstrasi Kontekstual

  1. Menguji Pemahaman Praktis: CGP menunjukkan penerapan nilai-nilai pendidikan Ki Hadjar Dewantara, filosofi pendidikan, dan pendekatan guru penggerak secara nyata.
  2. Meningkatkan Kompetensi Profesional: Mengembangkan kompetensi pedagogik, sosial, emosional, dan kepemimpinan guru.
  3. Menciptakan Dampak Nyata: Meningkatkan proses pembelajaran dan budaya positif di lingkungan sekolah.
  4. Refleksi Diri: Memberikan kesempatan kepada CGP untuk merefleksikan praktik yang dilakukan dan menyempurnakannya.

Langkah-Langkah Demonstrasi Kontekstual

  1. Identifikasi Isu atau Tantangan di Sekolah: CGP memilih permasalahan nyata di sekolah yang relevan dengan peran Guru Penggerak, misalnya budaya disiplin positif, pembelajaran berdiferensiasi, atau penguatan pembelajaran sosial-emosional.
  2. Perencanaan Kegiatan: CGP merancang kegiatan atau intervensi berbasis pada nilai-nilai Guru Penggerak, seperti inovasi dalam pembelajaran, penerapan strategi coaching, atau penerapan filosofi Ki Hadjar Dewantara.
  3. Implementasi: Melaksanakan kegiatan dengan melibatkan siswa, guru, atau komunitas sekolah, misalnya melalui proyek pembelajaran, coaching, atau workshop internal.
  4. Pengamatan dan Dokumentasi: Mencatat hasil, proses, serta dampak kegiatan yang dilakukan untuk menjadi bahan evaluasi.
  5. Refleksi dan Umpan Balik: Menganalisis keberhasilan dan tantangan selama implementasi serta menerima masukan dari mentor atau kolega.
  6. Penyempurnaan dan Laporan: Menyempurnakan praktik berdasarkan refleksi dan menyusun laporan yang menggambarkan proses dan dampaknya.

Contoh Implementasi Demonstrasi Kontekstual

  • Penerapan Segitiga Restitusi: CGP menggunakan pendekatan ini untuk membantu siswa yang memiliki masalah perilaku, mendampingi mereka menemukan solusi mandiri, dan membangun tanggung jawab.
  • Pembelajaran Berdiferensiasi: Menerapkan strategi pembelajaran yang menyesuaikan kebutuhan, minat, dan kemampuan siswa untuk meningkatkan keterlibatan dalam kelas.
  • Workshop Kolaborasi Guru: Mengadakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan digital guru lain, seperti penyusunan portofolio digital menggunakan Google Sites.
  • Proyek Sosial-Emosional: Membimbing siswa dalam proyek yang menguatkan kesadaran diri, empati, dan keterampilan relasi.

Manfaat Demonstrasi Kontekstual

  • Memperkuat kemampuan CGP untuk menjadi agen perubahan di sekolah.
  • Memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
  • Memperlihatkan penerapan nilai dan peran Guru Penggerak dalam konteks nyata.
  • Menjadi sarana untuk memengaruhi budaya sekolah ke arah yang lebih positif.

Praktik ini adalah wujud konkret dari filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara, yakni ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani, di mana CGP berperan sebagai teladan, pembangun semangat, dan pendukung perubahan.

  1. DEKON MODUL 1.1 : DEKON MODUL Pemikiran Filosofis Ki Hajar Dewantara
  2. DEKON MODUL 1.2 : DEKON MODUL 1.2 Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak
  3. DEKON MODUL 1.3 : DEKON MODUL 1.3 Visi Guru Penggerak
  4. DEKON MODUL 1.4 : DEKON MODUL 1.4 Budaya Positif
  5. DEKON MODUL 2.1 : DEKON MODUL 2.1 Pembelajaran Untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid
  6. DEKON MODUL 2.2 : DEKON MODUL 2.2 Pembelajaran Sosial Dan Emosional
  7. DEKON MODUL 2.3 : DEKON MODUL 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik
  8. DEKON MODUL 3.1 : DEKON MODUL 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin
  9. DEKON MODUL 3.2 : DEKON MODUL 3.2 Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya
  10. DEKON MODUL 3.3 : DEKON MODUL 3.3 Pengelolaan Program Yang Berdampak Positif Pada Murid



DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID

 DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID


Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat mengembangkan ide dari ruang kolaborasi menjadi sebuah prakarsa perubahan dalam bentuk rencana program/kegiatan yang memanfaatkan model manajemen perubahan BAGJA.

Pertanyaan Pemantik  

  • Bagaimana kerangka BAGJA dapat membantu perencanaan program/kegiatan intrakurikuler, ko-kurikuler atau ekstrakurikuler?
  • Apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun perencanaan program/kegiatan intrakurikuler, ko-kurikuler atau ekstrakurikuler?
  • Siapa saja yang perlu dilibatkan dalam menyusun perencanaan program/kegiatan intrakurikuler, ko-kurikuler atau ekstrakurikuler?
  • Bagaimana kita dapat menggalang dukungan, mengarahkan proses dialog, dan mendorong kolaborasi bersama murid, guru, kepala sekolah, atau anggota lain dalam komunitas sekolah?

Selamat bertemu kembali Ibu/Bapak CGP.
Semoga Ibu/Bapak senantiasa sehat dan semangat mengikuti program pembelajaran guru penggerak ini. Saat ini Ibu/Bapak telah sampai pada tahapan pembelajaran ke-4.  Dalam tahapan ini, Ibu/Bapak akan membuat perencanaan program/kegiatan yang lebih detail di sekolah masing-masing. 

Jika pada tahapan Ruang Kolaborasi Ibu/Bapak baru sebatas mengeksplorasi gagasan dan membuat gambaran umum, maka di tahapan ini Ibu/Bapak akan mencoba membuat rencana perubahan terkait dengan program/kegiatan yang ingin Ibu/Bapak terapkan. Ibu/Bapak dapat memilih apakah kegiatan atau program yang ingin dirancang adalah kegiatan atau program intrakurikuler, ekstrakurikuler, atau ko-kurikuler. Hal terpenting adalah saat merancang program/kegiatan tersebut,  Ibu/Bapak CGP harus menggambarkan bagaimana suara, pilihan, kepemilikan murid akan didorong, serta mengembangkan satu atau lebih karakteristik lingkungan yang akan mendukung tumbuh kembangnya kepemimpinan murid tersebut.

Ibu/Bapak CGP dapat memanfaatkan ide-ide yang telah didiskusikan dalam tahap ruang kolaborasi untuk menyusun rumusan prakarsa perubahan bagi sekolah Ibu/Bapak sendiri. Kemudian, gunakanlah kerangka manajemen perubahan BAGJA (yang telah dipelajari di modul-modul sebelumnya) dengan menyusun pertanyaan dan langkah-langkah apa yang harus dilakukan dalam setiap tahapan BAGJA tersebut dengan mempertimbangkan:

  • poin-poin mana dalam komponen Profil Pelajar Pancasila yang dapat dikembangkan melalui program/kegiatan ini,
  • aset dan kekuatan mana yang telah dimiliki sekolah dan dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan program/kegiatan ini,
  • mana saja karakteristik lingkungan yang mendukung tumbuhkembangnya kepemimpinan murid yang dapat dibangun melalui program/kegiatan ini.
  • bagaimana suara, pilihan, dan kepemilikan murid akan diwujudkan melalui program/kegiatan ini.

Tugas DEKON MODUL 3.3 bisa dilihat di link berikut : DEKON MODUL 3.3

AKSI NYATA MODUL 3.3

 AKSI NYATA MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID


Tujuan Pembelajaran Khusus:  

          1. CGP dapat menjalankan tahapan B (Buat Pertanyaan) & A (Ambil Pelajaran) berdasarkan model prakarsa perubahan B-A-G-J-A yang telah dibuat sebelumnya pada tahapan Demonstrasi Kontekstual dalam sebuah aksi nyata. 
          2. CGP membuat dokumentasi pelaksanaan tahapan yang telah dijalankan tersebut.

Pertanyaan Pemantik:

Bagaimana saya dapat menerapkan rancangan program yang telah saya buat ke dalam bentuk aksi nyata? Langkah-langkah apa yang bisa saya lakukan?

Selamat Ibu/Bapak sekalian! 

Ibu/Bapak telah sampai pada tahapan pembelajaran yang terakhir dari modul ini, yang sekaligus merupakan tahapan terakhir dari keseluruhan rangkaian modul Program Guru Penggerak. Kami yakin, cara pandang baru, pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap yang telah Ibu/Bapak kembangkan dalam proses belajar selama ini, telah memberi bekal yang cukup untuk memulai aksi perubahan dalam praktik-praktik pembelajaran yang dilakukan sehari-hari oleh Ibu/Bapak.  Kami hanya ingin mengingatkan kembali bahwa, perubahan tidak harus dimulai dari hal yang besar. Kita dapat memulainya melalui langkah-langkah kecil yang dapat kita lakukan dalam lingkungan yang secara langsung dapat kita pengaruhi terlebih dahulu. Lewat perubahan-perubahan kecil yang Ibu/Bapak buat, kami yakin dampak positif akan dapat dirasakan oleh komunitas belajar di sekolah Ibu/Bapak, yang kemudian mampu menginspirasi lingkungan yang lebih luas.

Di dalam tahapan terakhir ini, Ibu/Bapak akan mulai mewujudkan perubahan kecil tersebut dengan mencoba menerapkan tahapan B dan A dari model prakarsa perubahan  BAGJA  yang telah Ibu/Bapak buat sebelumnya. Mengapa di tahapan aksi nyata ini Ibu/Bapak hanya akan melakukan tahapan B dan A? Hal ini karena tahapan selanjutnya dari proses BAGJA  ini (tahapan GJA) akan diimplementasikan selanjutnya bersamaan dengan saat Ibu/Bapak melakukan kegiatan lokakarya.

Berikut ini adalah panduan bagi Ibu/Bapak dalam mewujudkan aksi nyata tersebut.  

    1. Ibu/Bapak akan mendapatkan waktu selama kurang lebih 1 minggu untuk mengimplementasikan tahapan B (buat pertanyaan) dan A (ambil pelajaran).
    2. Implementasikanlah/lakukanlah tindakan-tindakan dan rencana-rencana yang telah dibuat sebelumnya.
    3. Berdasarkan implementasi atau tindakan yang telah dilakukan tersebut, lihatlah kembali pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat di Tahapan B (Buat Pertanyaan).  Analisislah untuk melihat apakah pertanyaan-pertanyaan tersebut masih relevan. Lakukan perbaikan atau penyesuaian jika diperlukan.
    4. Setelah dilakukan penyesuaian atau perbaikan (jika memang diperlukan), lanjutkanlah implementasi ke tahapan berikutnya (Tahapan A - Ambil Pelajaran).



Bisa juga dilihat pada link berikut ini : AKSI NYATA MODUL 3.3

Monday, November 18, 2024

ELABORASI 8 Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

 ELABORASI 8

Elaborasi Pemahaman Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Instruktur : VIVIT EKA DAMAYANTI
Pelaksanaan : 
21 Oktober 2024
Waktu : 
15:30 - 17:00 wib

Tujuan Pembelajaran Khusus :
CGP dapat mengelaborasi pemahamannya tentang paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan.

Pertanyaan Pemantik:

  1. Apa yang ingin saya ketahui lebih lanjut? 
  2. Apa yang menarik perhatian saya? 
  3. Apa yang belum saya pahami?

Penugasan Mandiri:

Di unit pembelajaran 6 ini, Anda diminta menuliskan beberapa pertanyaan untuk mengelaborasi pemahaman Anda terhadap konsep-konsep yang belum dipahami, hal-hal yang menarik bagi Anda, serta pertanyaan-pertanyaan lanjutan.

Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat, Anda akan semakin memahami materi dengan lebih mendalam. Tulislah pertanyaan-pertanyaan tersebut ke dalam format yang tersedia di LMS atau melalui fasilitator.
Fasilitator akan membaca dan menyeleksi pertanyaan-pertanyaan Anda, dan pertanyaan yang terpilih akan dijawab dan didiskusikan melalui video conference pada hari dan tanggal yang tercantum di LMS.

ELABORASI 7 Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik

 ELABORASI 7

Elaborasi Pemahaman Modul 2.3. Coaching untuk Supervisi Akademik

Instrukutur : FIRMAN ZAKARIA
Pelaksanaan : 
02 Oktober 2024
Waktu :  
13:00 - 14:30 wib

Tujuan Pembelajaran Khusus:  CGP dapat mengelaborasi pemahamannya tentang coaching melalui proses tanya jawab dan diskusi.

Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, 

Pada fase ini kita akan berdiskusi  untuk mengelaborasi pemahaman Anda bersama instruktur secara tatap maya  mengenai konsep coaching dalam konteks pendidikan, khususnya pada ranah supervisi akademik. Pada sesi ini, Anda akan mendiskusikan hal  tersebut dan bersama-sama membuat kesepakatan pemahaman mengenai coaching dalam konteks pendidikan.

Sebelum mengadakan sesi elaborasi pemahaman bersama instruktur, tuliskan hal-hal yang ingin ditanyakan terkait konsep coaching dalam modul ini, yaitu konsep coaching dalam konteks pendidikan, prinsip dan paradigma berpikir coaching sebagai, keterampilan dasar coachingCoaching dengan alur TIRTA dan supervisi akademik yang menggunakan paradigma berpikir coaching. Pertanyaan-pertanyaan ini akan didiskusikan bersama instruktur saat sesi elaborasi pemahaman nanti.

Namun, bukan soal seberapa banyak pertanyaan yang disampaikan, tetapi seberapa pentingkah pertanyaan tersebut bagi Bapak/Ibu dalam menguatkan pemahaman pada Modul 2.3 ini. Berkenaan dengan hal tersebut, silakan sampaikan pertanyaan-pertanyaan yang masih Anda miliki terkait dengan praktik pembelajaran sosial dan emosional kepada instruktur Anda melalui kuesionner yang di LTI Webinar. 



ELABORASI 6

 ELABORASI 6

Elaborasi Pemahaman Modul 2.2. Pembelajaran Sosial dan Emosional


Instruktur : Bpk. SENO
Pelaksanaan : 13 September 2024 
Waktu : 13:00 - 14:30 wib



“Kita akan lebih mudah memahami dan menghadapi masalah yang timbul, jika saja kita mau mengakui bahwa kita juga punya kelemahan dan ketakutan yang sama.” 

(Rusdy Rukmarata, Budayawan)


Durasi: 2 JP
Moda: Konferensi Daring
Tujuan Pembelajaran Khusus:  CGP dapat menggali ide-ide untuk mengkonsolidasi dan menumbuhkembangkan pemahaman tentang implementasi pembelajaran sosial dan emosional baik di kelas, sekolah, hingga keluarga dan komunitas.

Sebelum Anda melakukan diskusi, berikut beberapa pertanyaan yang diharapkan dapat Anda jawab setelah menyelesaikan kegiatan ini.

  1. Apakah pencerahan yang sudah saya dapatkan khususnya yang berkaitan dengan implementasi pembelajaran yang berpihak pada murid? Apakah hal yang masih menantang?  
  2. Bagaimana saya dapat membuat dampak positif  yang lebih konsisten?

Selamat datang di sesi Elaborasi Pemahaman!  

Apa kabar Bapak/Ibu CGP semuanya? Semoga kesehatan, kebahagiaan dan kebaikan selalu melingkupi hari-hari Anda. Setelah mempelajari berbagai paradigma dan praktek pembelajaran sosial emosional, apakah hal yang ingin Anda tanyakan lebih lanjut?  Diharapkan Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak dapat mendorong rasa keingintahuan dalam bentuk pertanyaan mendalam untuk dibahas bersama Instruktur.   

Dalam dua jam pelajaran ini, Anda akan memiliki kesempatan untuk melakukan konferensi video untuk bertemu dengan instruktur Anda. Silahkan sampaikan pertanyaan-pertanyaan yang masih Anda miliki terkait dengan praktik pembelajaran sosial dan emosional kepada instruktur Anda melalui kuesioner pertanyaan. Anda akan diberi ruang untuk menyampaikan potensi, keraguan, dan tantangan dalam pembelajaran sosial dan emosional. 

Namun, bukan soal seberapa banyak pertanyaan yang disampaikan, tetapi seberapa pentingkah pertanyaan tersebut bagi Bapak/Ibu dalam menguatkan pemahaman pada Modul 2.2 ini. Berkenaan dengan hal tersebut, silakan sampaikan pertanyaan-pertanyaan yang masih Anda miliki terkait dengan praktik pembelajaran sosial dan emosional kepada instruktur Anda melalui kuesionner di LTI Webinar. 

 


LOKAKARYA 5

 LOKAKARYA 5


  • Waktu : 10 November 2024
  • Pemahaman bermakna: Menjalankan tahapan inkuiri apresiatif (BAGJA) membantu Calon Guru Penggerak dalam merancang program berorientasi pada kepemimpinan murid (student agency) dengan mengoptimalkan aset yang dimiliki sekolah.
  • Produk yang dihasilkan
  • Rencana tindak lanjut tahapan B (Buat pertanyaan), A (Ambil pelajaran), dan G (Gali mimpi) dari tahapan BAGJA untuk merancang program yang berpihak pada murid. 
  • Strategi pelibatan aktor dalam fase gali mimpi.
  • Rencana program bagian Judul Program atau kegiatan, latar belakang, dan tujuan program.
Bisa di lihat di link berikut : LOKAKARYA 5
     

Friday, November 1, 2024

Ruang Kolaborasi Sesi 2 Modul 2.3

Ruang Kolaborasi Modul 2.3 - Sesi Praktik 🟢

Kamis, 26 September 2024 Pkl.14.00 s/d 15.30 WIB



To-do date: 26 Sep at 7:00

Durasi:  2 JP
Moda: Praktik (vicon)

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat mempraktikkan alur percakapan coaching TIRTA dan melakukan refleksi terhadap praktik percakapan coaching yang telah dilakukan dengan sesama rekan CGP


Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, 

Setelah Anda berlatih dengan rekan Anda, sekarang saatnya untuk mempraktikkan percakapan coaching dan memberikan refleksi mengenai praktik percakapan coaching yang telah dilakukan di dalam kelompok bersama fasilitator. Pastikan Anda sudah berlatih dengan baik. Praktik percakapan coaching ini akan diamati oleh sesama CGP lainnya dan fasilitator. Harapannya, setelah masing-masing pasangan CGP mempraktikkan percakapan coaching dan memberikan refleksinya masing-masing, CGP lain dan fasilitator dapat memberikan umpan balik berdasarkan data dan refleksi mengenai praktik CGP tersebut. Praktik ini juga akan dinilai oleh fasilitator dengan menggunakan rubrik penilaian.

Ruang Kolaborasi Modul 2.3

 Ruang Kolaborasi Modul 2.3 Sesi 1

26 September 2024 Pkl. 13.00 s/d 15.30 WIB


To-do date: 25 Sep at 7:00

Durasi:  JP
Moda: Kerja kelompok (sesi latihan)

Tujuan Pembelajaran KhususCGP dapat membentuk komunitas praktisi dengan sesama CGP untuk berlatih melakukan praktik percakapan coaching dengan alur TIRTA.


  1. Secara bergantian, sepasang CGP akan berlatih percakapan coaching dengan model TIRTA baik sebagai coach maupun sebagai coachee. Pada sesi 1, CGP X akan menjadi coach bagi CGP Y. Berikutnya, CGP Y akan menjadi coach bagi CGP X.
  1. Topik atau hal yang akan dijadikan bahan percakapan coaching bisa merupakan situasi sehari-hari baik sebagai seorang guru maupun pribadi. Bahkan, bisa merupakan topik yang sangat sederhana.
  1. Pastikan langkah-langkah dalam percakapan coaching alur TIRTA dalam berlatih percakapan coaching dipraktikkan dengan baik
  1. Setelah bergantian berlatih mempraktikkan percakapan coaching, setiap CGP akan memberikan refleksinya masing-masing dengan format refleksi yang disediakan.

Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, 

Anda tentunya sudah memahami konsep coaching dalam konteks pendidikan, komunikasi yang memberdayakan sebagai keterampilan dasar coaching, Percakapan coaching dengan alur TIRTA dan supervisi akademik yang menggunakan paradigma berpikir coaching baik melalui pembelajaran mandiri dan diskusi. Sekarang saatnya Anda berkolaborasi dengan rekan calon guru penggerak lainnya untuk membentuk  komunitas praktisi secara daring.

Pada sesi latihan ini, Anda akan bekerjasama dengan satu CGP lainnya untuk berlatih percakapan coaching dengan alur TIRTA.




LOKAKARYA 4

 LOKAKARYA 4

Pemahaman bermakna: 

Coaching adalah sarana untuk mengidentifikasi kekuatan dan merencanakan strategi perbaikan diri dalam proses pembelajaran yang berpihak pada murid.


Produk yang dihasilkan

  • Hasil identifikasi kekuatan, area pengembangan dan umpan balik guru/rekan sejawat
  • Rencana perbaikan dan strategi pengembangan proses pembelajaran yang berpihak pada murid.


Bisa diliahat di link video berikut : LOKAKARYA 4




LOKAKARYA 3

 LOKAKARYA 3

Pemahaman bermakna: 

  • Penerapan pembelajaran berdiferensiasi dan sosial emosional memungkinkan guru untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran.

Produk yang dihasilkan: 

  • Hasil refleksi dari simulasi dan penerapan pembelajaran berdiferensiasi. 
  • Hasil refleksi dari Praktik mindfulness dan integrasi 5 kompetensi sosial emosional dalam praktik mengajar. 
  • Strategi berbagi pengalaman belajar dengan rekan sejawat mengenai pembelajaran berdiferensiasi dan kompetensi sosial emosional.

Link Video Bisa dilihat disini : Lokakarya 3 



Friday, October 18, 2024

Tugas Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

 Tugas Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin


Dibawah ini link semua tugas Modul 3.1 Pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin :

1. Blog Rangkuman Koneksi Antar Materi - Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin


Koneksi Holistik Antar Modul dalam Membangun Peran Guru Penggerak Sebagai Pemimpin Pendidikan

 

Koneksi Holistik Antar Modul dalam Membangun Peran Guru Penggerak Sebagai Pemimpin Pendidikan

Oleh : Mukhtarom,S.T.

 

Modul-modul dalam Program Guru Penggerak disusun secara holistik untuk mendukung peran guru sebagai pemimpin pendidikan yang mampu menciptakan perubahan positif dalam sekolah dan masyarakat. Berikut adalah koneksi antara materi-materi dalam modul tersebut:

1. Modul 1.1: Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara

Modul ini menjadi fondasi filosofis dalam seluruh proses pembelajaran guru penggerak. Prinsip pendidikan yang berpusat pada siswa, serta konsep “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani,” menekankan peran guru sebagai teladan, penggerak, dan pendamping. Filosofi ini menuntun guru untuk mengembangkan lingkungan belajar yang memerdekakan, di mana siswa dapat berkembang secara optimal dalam aspek akademis, sosial, dan emosional.

2. Modul 1.2: Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak

Modul ini membahas nilai-nilai inti yang harus dipegang oleh guru penggerak, seperti kemerdekaan berpikir, gotong royong, serta keadilan. Nilai-nilai ini selaras dengan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, di mana guru harus berperan sebagai agen perubahan dengan mendukung kebebasan berpikir siswa, mendorong kolaborasi, dan menciptakan lingkungan yang adil dan inklusif. Guru penggerak bertanggung jawab tidak hanya pada proses pembelajaran, tetapi juga pada pengembangan moral dan karakter siswa.

3. Modul 1.3: Visi Guru Penggerak

Visi Guru Penggerak adalah menciptakan generasi penerus yang mandiri, kreatif, dan berkarakter kuat. Modul ini mengaitkan refleksi filosofis pendidikan nasional dan nilai-nilai guru penggerak dengan visi yang lebih luas, yaitu memajukan pendidikan Indonesia melalui pembelajaran yang holistik dan mendukung pertumbuhan setiap individu. Guru tidak hanya mengajar, tetapi juga memimpin perubahan yang berkelanjutan dalam sekolah dan komunitas.

4. Modul 1.4: Budaya Positif

Budaya positif di sekolah menjadi faktor penting untuk mewujudkan visi guru penggerak. Disiplin positif, motivasi perilaku, dan penerapan segitiga restitusi adalah konsep-konsep utama dalam modul ini. Filosofi Ki Hajar Dewantara menjadi landasan penerapan budaya positif, di mana siswa diperlakukan sebagai individu yang berhak atas kebebasan belajar dan didukung dengan lingkungan yang memotivasi perkembangan karakter serta akhlak. Budaya ini menciptakan rasa saling percaya dan rasa tanggung jawab bersama antara guru dan siswa.

5. Modul 2.1: Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid (Pembelajaran Berdiferensiasi)

Pembelajaran berdiferensiasi adalah respons terhadap kebutuhan unik setiap siswa. Koneksi antara modul ini dengan refleksi filosofis dan budaya positif terletak pada penghargaan terhadap individualitas siswa. Guru penggerak memahami bahwa setiap siswa belajar dengan cara yang berbeda, dan oleh karena itu, pembelajaran harus disesuaikan baik dari segi konten, proses, maupun produk untuk memastikan semua siswa dapat mencapai potensi maksimalnya.

6. Modul 2.2: Pembelajaran Sosial dan Emosional (SEL)

Modul ini memperkuat peran guru dalam membantu siswa mengembangkan kompetensi sosial-emosional yang penting, seperti kesadaran diri, manajemen emosi, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Pembelajaran sosial dan emosional sejalan dengan visi pendidikan yang holistik dan pembelajaran berdiferensiasi, karena membantu siswa untuk tidak hanya tumbuh secara akademis, tetapi juga menjadi individu yang tangguh dan berintegritas.

7. Modul 2.3: Coaching untuk Supervisi Akademik

Coaching adalah pendekatan yang memungkinkan guru untuk mendukung perkembangan profesional sesama guru dalam proses supervisi akademik. Ini mendukung peran guru sebagai pemimpin pembelajaran yang terus berinovasi dan berkembang. Dalam modul ini, coaching berfokus pada pengembangan refleksi dan peningkatan praktik pengajaran melalui pendekatan kolaboratif dan berbasis nilai-nilai kebajikan. Guru penggerak juga berperan sebagai fasilitator perubahan, baik bagi murid maupun rekan sejawat.

 

8. Modul 3.1: Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

Sebagai pemimpin pembelajaran dan agen perubahan, guru penggerak dihadapkan pada pengambilan keputusan yang harus berlandaskan pada nilai-nilai kebajikan seperti integritas, keadilan, dan tanggung jawab. Modul ini memperkuat koneksi dengan semua modul sebelumnya, karena keputusan yang diambil oleh guru penggerak harus selalu mendukung visi pendidikan yang berkeadilan, mengutamakan kemaslahatan siswa, serta membangun lingkungan belajar yang positif dan inklusif.

 

Kesimpulan Koneksi Antar Modul

Semua modul dalam program Guru Penggerak berinteraksi secara sinergis untuk membentuk guru yang tidak hanya unggul dalam pengajaran, tetapi juga berperan sebagai pemimpin perubahan dalam pendidikan. Filosofi Ki Hajar Dewantara memberikan dasar yang kokoh bagi guru penggerak untuk menerapkan nilai-nilai kebajikan, menciptakan budaya positif, dan memastikan pembelajaran yang inklusif dan berdiferensiasi. Dengan keterampilan sosial-emosional yang kuat serta kemampuan coaching untuk supervisi akademik, guru penggerak mampu mempengaruhi lingkungan sekolah secara positif dan membuat keputusan yang berdampak pada kesejahteraan semua pemangku kepentingan dalam pendidikan.

 

 

Thursday, September 26, 2024

Refleksi dan Keterhubungan Materi Pembelajaran Modul 2 : Peran Coaching dalam Meningkatkan Pembelajaran Berpihak pada Muri

 

Pembelajaran yang berpihak pada murid adalah fokus utama dalam Paket Modul 2 Program Guru Penggerak. Melalui materi yang berkaitan dengan pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran sosial-emosional, dan coaching, saya melihat keterkaitan yang erat antara ketiganya dalam membentuk seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran yang efektif. Berikut adalah refleksi dan analisis saya terhadap materi yang telah dipelajari.

A. Pemikiran Reflektif terkait Pengalaman Belajar

1.    Pengalaman/Materi Pembelajaran yang Baru Saja Diperoleh: Materi coaching dan supervisi akademik menambah pemahaman saya tentang pentingnya peran seorang coach di sekolah. Sebagai seorang coach, saya tidak hanya berperan dalam membantu rekan kerja untuk tumbuh, tetapi juga bertanggung jawab dalam memastikan bahwa setiap murid mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Pendekatan pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial-emosional merupakan komponen utama dalam hal ini.

2.    Emosi yang Dirasakan Terkait Pengalaman Belajar: Saat mempelajari keterampilan coaching dan supervisi akademik, saya merasakan semangat baru dan antusiasme untuk mendalami pendekatan ini. Namun, di sisi lain, ada sedikit kegelisahan karena coaching adalah keterampilan baru yang membutuhkan waktu untuk dikuasai, terutama dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi rekan sejawat dan mengarahkan mereka ke solusi terbaik.

3.    Apa yang Sudah Baik Berkaitan dengan Keterlibatan Saya dalam Proses Belajar: Saya merasa keterlibatan saya cukup baik dalam proses pembelajaran ini. Saya sudah mulai menerapkan prinsip-prinsip coaching dalam percakapan dengan rekan-rekan guru di sekolah, termasuk mendengarkan aktif dan membantu mereka menemukan solusi mereka sendiri.

4.    Apa yang Perlu Diperbaiki Terkait dengan Keterlibatan Diri dalam Proses Belajar: Meskipun sudah terlibat aktif, saya merasa perlu lebih banyak berlatih dalam mengajukan pertanyaan berbobot dan memberdayakan rekan sejawat. Kadang, saya masih merasa sulit untuk tidak langsung memberikan saran atau solusi, padahal peran seorang coach adalah membantu coachee menemukan jawabannya sendiri.

5.    Keterkaitan terhadap Kompetensi dan Kematangan Diri Pribadi: Materi ini membantu saya melihat bahwa menjadi pemimpin pembelajaran tidak hanya tentang kemampuan mengajar, tetapi juga bagaimana saya dapat memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan rekan sejawat. Kematangan diri saya terletak pada kemampuan untuk lebih sabar, mendengarkan, dan memberikan ruang bagi orang lain untuk berkembang.

 

B. Analisis untuk Implementasi dalam Konteks CGP

1.    Memunculkan Pertanyaan Kritis yang Berhubungan dengan Konsep Materi dan Menggalinya Lebih Jauh: Salah satu pertanyaan yang muncul dalam proses belajar ini adalah: bagaimana saya dapat membantu rekan sejawat untuk benar-benar memahami pentingnya pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial-emosional dalam proses belajar mengajar? Bagaimana saya dapat mendorong mereka untuk mengimplementasikan pendekatan ini secara konsisten?

2.    Mengolah Materi yang Dipelajari dengan Pemikiran Pribadi sehingga Tergali Wawasan (Insight) Baru: Dari pengalaman belajar ini, saya menyadari bahwa coaching bukan hanya alat untuk meningkatkan kinerja guru, tetapi juga sarana untuk mendorong inovasi dalam proses pembelajaran. Dengan mengembangkan kompetensi coaching, saya bisa membantu rekan sejawat untuk lebih kreatif dalam merancang pembelajaran yang memenuhi kebutuhan murid.

3.    Menganalisis Tantangan yang Sesuai dengan Konteks Asal CGP: Tantangan utama yang saya identifikasi adalah kurangnya kesadaran di antara sebagian guru tentang pentingnya pembelajaran sosial-emosional dan berdiferensiasi. Selain itu, keterbatasan waktu dan sumber daya juga menjadi hambatan dalam penerapan pembelajaran yang berpihak pada murid.

4.    Memunculkan Alternatif Solusi terhadap Tantangan yang Diidentifikasi: Salah satu solusi yang mungkin diterapkan adalah memberikan pelatihan internal yang berfokus pada pentingnya pembelajaran sosial-emosional dan berdiferensiasi. Selain itu, saya bisa mulai dengan memperkenalkan pendekatan ini melalui contoh kecil yang mudah diterapkan di kelas. Dengan begitu, guru lain dapat melihat manfaatnya dan lebih termotivasi untuk mencobanya sendiri.

 

C. Membuat Keterhubungan

1.    Pengalaman Masa Lalu: Ketika saya pertama kali belajar tentang pembelajaran berdiferensiasi, saya merasa kesulitan untuk mengintegrasikannya dalam pembelajaran sehari-hari. Namun, seiring dengan pemahaman yang lebih baik melalui modul ini, saya menjadi lebih yakin bahwa pendekatan ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan semua murid.

2.    Penerapan di Masa Mendatang: Ke depan, saya berencana untuk lebih banyak melibatkan rekan sejawat dalam sesi coaching. Saya akan menggunakan pendekatan coaching untuk membantu mereka melihat pentingnya diferensiasi dan pembelajaran sosial-emosional dalam kelas mereka. Selain itu, saya akan mencoba membuat rencana aksi untuk mengimplementasikan ide-ide baru yang muncul dari sesi coaching.

3.    Konsep atau Praktik Baik yang Dilakukan dari Modul Lain yang Telah Dipelajari: Konsep disiplin positif dari modul sebelumnya juga sangat berkaitan dengan pembelajaran sosial-emosional. Menerapkan disiplin positif dalam konteks sosial-emosional dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung bagi murid untuk belajar dengan lebih efektif.

4.    Informasi yang Didapat dari Orang atau Sumber Lain di Luar Bahan Ajar PGP: Saya juga mendapatkan wawasan dari diskusi dengan rekan guru di luar Program Guru Penggerak. Beberapa dari mereka telah mencoba pendekatan coaching dan berbagi pengalaman sukses mereka dalam mengelola kelas melalui coaching. Pengalaman mereka menginspirasi saya untuk terus mengembangkan keterampilan ini.

Kesimpulan:

Melalui pembelajaran di Paket Modul 2 ini, saya mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya pembelajaran yang berpihak pada murid, khususnya melalui pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran sosial-emosional, dan coaching. Ketiga komponen ini saling mendukung dalam menciptakan pengalaman belajar yang holistik bagi murid. Sebagai seorang coach, peran saya tidak hanya untuk mendukung rekan sejawat tetapi juga untuk memastikan bahwa setiap murid mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Ke depannya, saya berkomitmen untuk terus mengasah keterampilan coaching saya dan mengintegrasikan pendekatan ini dalam proses pembelajaran di sekolah.

 

Sunday, September 15, 2024

JURNAL REFLEKSI DWIMINGGUAN 6 MODUL 2.2 PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL

 

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan - 6


  • Batas waktu 14 Sep jam 23:59
  •  
  • Format isian teks or unggah dokumen
  •  
  • Pengerjaan 1
  •                              
  • Batas jumlah pengerjaan 2

    Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,

    Silakan tuangkan hasil refleksi dwi-mingguan yang dilakukan pada kegiatan ini.


    Hasil Jurnal Refleksi dwimingguan 6 Modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional bisa di liaht di link : JURNAL REFLEKSI

    Tuesday, September 10, 2024

    PENDAMPINGAN INDIVIDU 3

     PENDAMPINGAN INDIVIDU 3





    Pelaksanaan pendampingan individu 3 ini dilaksanakan pada hari Senin, 9 September 2024 pukul 09.30 s/d 12.30 WIB. Kegiatan yang dilakukan antara lain sebagai berikut :
    1. Membahas umpan balik 360 derajat Kepala sekolah, 5 orang rekan guru sejawat, 5 siswa dan umpan balik diri sendiri.
    2. Membahas Visi guru penggerak
    3. Penerapan Budaya positif di lingkungan sekolah
    4. Pembelajaran Sosial dan Emosional 

    RUANG KOLABORASI SESI 2 - MODUL 2.2

     

    Ruang Kolaborasi Sesi 2 - Modul 2.2



    “Ada kekuatan luar biasa ketika sekelompok orang dengan minat yang sama berkumpul untuk bekerja menuju tujuan yang sama.” 
    (Idowu Koyenikan)

    Durasi: 3 JP
    Moda: Presentasi
    Tujuan Pembelajaran Khusus:  Menguraikan bentuk penerapan pembelajaran 5 kompetensi sosial-emosional sesuai dengan  jenjang  pendidikan masing -masing.

    Selamat datang kembali! 

    Anda telah memasuki kegiatan Ruang Kolaborasi sesi ke-2!

    Anda bersama rekan kelompok telah melakukan analisis dan menyusun 5 ide implementasi pembelajaran 5 KSE dan 2 ide penguatan KSE untuk rekap PTK di sekolah dengan karakteristik jenjang pendidikan yang Anda ampu, dan Anda tuangkan pada tabel 3.1 dan tabel 3.2. Selanjutnya, Anda akan bertemu dengan fasilitator dalam kelompok besar dalam ruang virtual yang telah disediakan untuk mempresentasikan tabel yang telah dibuat tadi, dan masing-masing kelompok akan saling mencermati hasil tabel 3.1 dan tabel 3.2 milik kelompok lain.  

    Kegiatan akan diakhiri oleh fasilitator dengan menutup pembelajaran dan memberikan tugas selanjutnya untuk CGP yaitu berupa refleksi pembelajaran.

    Silakan unggah tabel 3.1 dan tabel 3.2 hasil kelompok yang telah dibuat dan telah dipresentasikan di 2.2.a.5.2. Ruang Kolaborasi (Unggah Hasil) - Pembelajaran Sosial dan Emosional.

    Selamat berdiskusi Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak!